.... SELAMAT DATANG KEMBALI DI BLOG .... GUNAWAN || SALAM SAHABAT - SAHABAT SEMUA ||.....

TRANSLATE YOU'R LANGUAGE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KEMERDEKAAN INDONESIA (Merdeka Atau Mati)

Sekedar artikel menyambut kemerdekaan yang cukup pendek. Merdeka Atau Mati memiliki kesamaan pesan dan makna dengan Hidup Mulia Atau Mati Sahid. Kesamaan dalam pengertian sebagai sebuah pekik, yel-yel, common guidance, slogan kejuangan, perjuangan dan pertahanan karena memang ada yang diperjuangkan dan dipertahankan. Keduanya juga memiliki kesamaan pesan dan makna dengan peribahasa Lebih Baik Mati Berkalang Tanah Daripada Hidup Bercermin Bangkai.Sejarah perjuangan para pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan lekat sekali dengan slogan Merdeka Atau Mati. Ini merupakan sebuah pilihan yang rasional,  emosional, sekaligus eksak atau pasti karena tidak ada pilihan ke tiga di antara keduanya. 

Tapi keduanya juga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa ditawar, karena sifatnya yang eksak: maka makna lain dari merdeka atau mati juga berarti harus berani memilih mati demi meraih kemerdekaan; lebih baik menempuh cara melawan dengan resiko kematian daripada hidup di bawah ketiak kaum penjajah.

Pekik merdeka atau mati sudah dilalui. Namun semangat merdeka atau mati mestinya harus digelorakan menjadi ruh landasan hidup di bumi nusantara yang sudah merdeka 64 tahun yang lalu. Paling tidak bagi generasi muda seperti kita yang tidak ikut meneriakkan yel-yel merdeka atau mati di medan pertempuran, menggantinya dengan penciptaan dan pencapaian-pencapaian prestasi demi prestasi sesuai kemampuan dan profesinya.
Bagaimana dengan Hidup Mulia Atau Mati Sahid, “isy kariiman au mut syahiidan. Ini juga merupakan pilihan hidup dan mati cara Islam dalam mempertahankan Aiqah Islam. Ini bukan sekedar sticker yang ditempel di pintu kamar generasi muda muslim. Slogan ini merupakan yel-yel pekik perjuangan dilakukan oleh pejuang Islam pada masanya, bukan oleh teroris yang mengatasnamakan perjuangan Islam.
Hampir setiap muslim tentu ingin hidup mulia, baik di hadapan sesama manusia maupun di hadapan Tuhan. Dan sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di hadapan Tuhan adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian.  Di sini, ukuran kemuliaan hidup tidak diukur dengan harta benda, jabatan, pangkat, kehormatan, melainkan dengan derajat ketakwaan, sungguhpun di akhir hidupnya tidak tergolong mati sahid. Mengapa?
Tidak semua muslim berkesempatan untuk mati sahid dan menjadi suhada, apalagi dengan kesyahidan yang penuh dengan kekerasan. Kalaupun tidak mati sahid, setidaknya hampir semua mulsim selalu berdoa untuk Khusnul Khotimah di ahir hidupnya. Saya tidak hendak bepolemik tentang kriteria dan siapa yang tergolong mati sahid, karena itu di luar kemampuan Saya.

Bagi saya, tidak mati sahid juga tidak apa-apa. Ini sebuah pilihan, karenanya saya boleh memilih. Kalau Tuhan memberi kesempatan untuk hidup mulia dan mati husnul hotimah saja, sudah puji syukur alhamdulillah. Jadi tidak harus mati sahid, bukan?Kalau pekik merdeka atau mati sebangun dengan hidup mulia atau mati sahid, maka pendapat saya sederhana saja. Ketika itu menjadi sebuah pilihan di era kemerdekaan seperti sekarang ini; maka memilih hidup mulia di alam kemerdekaan dan berharap mati husnul hotimah membawa iman dan islam juga merupakan pilihan hidup-mati.

2 komentar:

Pit mengatakan...

Amin.. semoga impianmu tercapai sobat. Mendapatkan kehidupan mulia dalam keberkahan-Nya dan mati dalam keadaan mulia "husnul khotimah". Ini juga menjadi impianku

ANAK KREATIF mengatakan...

Amin :)]

Comment My Friends

kamera Pictures, Images and Photos
oN Cam
Make Your Own by gunawanurcholis